Kuala Lumpur - Punya banyak pebulutangkis top dunia, Korea Selatan tak pernah sekalipun menjuarai Piala Thomas dan Uber. Namun Sukses atas China beberapa jam lalu jadi pembuktian kelas Negeri Ginseng.
Korea jelas bukan tim kacangan karena mereka selalu punya pebulutangkis putra dan putri yang diperhitungkan dunia. Sukses negara tersebut menembus final Piala Uber sampai lima kali menjadi bukti lain kalau Korea Selatan memang layak diperhitungkan.
Tapi selama ini Korea Selatan belum pernah benar-benar bisa menunjukkan kelasnya karena selalu gagal jadi juara. Khusus di Piala Uber, lima kali masuk final lima kali pula mereka dipecundangi China.
Karena itulah keberhasilan menjuarai Piala Uber 2010 punya arti luar biasa buat Korea Selatan. Apalagi kemenangan 3-1 di laga final didapat atas China.
"Ini hari yang bersejarah buat bulutangkis Korea. Kami sudah ke lima final sebelumnya dan keseluruhannya kami kalah atas China. Tapi hari ini ceritanya beda, kami bukan lagi tim kelas dua," ungkap kepala pelatih Korea, Kim Jong Soo.
"Kami sudah cukup kalah dari pemain China. Pemain kami punya ambisi mematahkan kutukan itu dan kami melakukannya di Kuala Lumpur," lanjut Kim Jong Soo di Xinhuanet.
Dalam laga final di Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpurm Sabtu (15/5/2010), Korea Selatan mampu langsung unggul 2-0 menyusul kemenangan Bae Seung Hee atas nomor satu dunia, Wang Yihan. Poin kedua didapat Lee Hyo Jung/Kim Min Jung yang menghentikan pasangan terkuat dunia saat ini Ma Jin/Wang Xiaoli.
Wang Xin sempat menjaga harapan China saat dia berhasil mengubah kedudukan menjadi 2-1 menyusul kemenangan yang didapat atas Sung Ji Hyun. Namun ganda Lee Kyung Won/Ha Jung Eun akhirnya memastikan kemenangan Korea Selatan usai melakukan comeback saat menghadapi juara Olimpiade, Du Jing/Yu Yang.
( din / nar )
Dapatkan info harian khusus olahraga Raket.
Ketik REG DS RAKET kirim ke 3845 (khusus pelanggan Telkomsel)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Korea jelas bukan tim kacangan karena mereka selalu punya pebulutangkis putra dan putri yang diperhitungkan dunia. Sukses negara tersebut menembus final Piala Uber sampai lima kali menjadi bukti lain kalau Korea Selatan memang layak diperhitungkan.
Tapi selama ini Korea Selatan belum pernah benar-benar bisa menunjukkan kelasnya karena selalu gagal jadi juara. Khusus di Piala Uber, lima kali masuk final lima kali pula mereka dipecundangi China.
Karena itulah keberhasilan menjuarai Piala Uber 2010 punya arti luar biasa buat Korea Selatan. Apalagi kemenangan 3-1 di laga final didapat atas China.
"Ini hari yang bersejarah buat bulutangkis Korea. Kami sudah ke lima final sebelumnya dan keseluruhannya kami kalah atas China. Tapi hari ini ceritanya beda, kami bukan lagi tim kelas dua," ungkap kepala pelatih Korea, Kim Jong Soo.
"Kami sudah cukup kalah dari pemain China. Pemain kami punya ambisi mematahkan kutukan itu dan kami melakukannya di Kuala Lumpur," lanjut Kim Jong Soo di Xinhuanet.
Dalam laga final di Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpurm Sabtu (15/5/2010), Korea Selatan mampu langsung unggul 2-0 menyusul kemenangan Bae Seung Hee atas nomor satu dunia, Wang Yihan. Poin kedua didapat Lee Hyo Jung/Kim Min Jung yang menghentikan pasangan terkuat dunia saat ini Ma Jin/Wang Xiaoli.
Wang Xin sempat menjaga harapan China saat dia berhasil mengubah kedudukan menjadi 2-1 menyusul kemenangan yang didapat atas Sung Ji Hyun. Namun ganda Lee Kyung Won/Ha Jung Eun akhirnya memastikan kemenangan Korea Selatan usai melakukan comeback saat menghadapi juara Olimpiade, Du Jing/Yu Yang.
( din / nar )
Dapatkan info harian khusus olahraga Raket.
Ketik REG DS RAKET kirim ke 3845 (khusus pelanggan Telkomsel)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
0 Komentar Untuk "Korea Bukan Lagi Tim Kelas Dua"
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon