Kuala Lumpur - Pagi ini Taufik Hidayat menulis "Bismillah. Berjuang untuk memberikan yang terbaik. Let's go team!" lewat akun twitter-nya. Untuk fans Indonesia, saatnya memberikan dukungan terbaik pula untuk mereka.
Minggu (16/5/2010) siang ini, mulai pukul 14.00 waktu setempat atau 13.00 WIB, tim Indonesia akan bertarung memperebutkan supremasi tertinggi kejuaraan dunia bulutangkis beregu putra, Piala Thomas, di Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.
Sejak kali terakhir menjuarainya di tahun 2002, baru kali ini lagi Indonesia menembus babak final. Di tiga edisi yang terakhir mereka selalu terhenti di babak semifinal, termasuk dua tahun lalu saat turnamen dihajat di Jakarta.
Lawan yang akan dihadapi adalah raksasa bernama China, yang dalam beberapa tahun terakhir begitu dominan di cabang ini. Mereka adalah juara bertahan tiga kali berturut-turut, para pemainnya menempati posisi atas di daftar peringkat BWF, putra maupun putri, singel maupun ganda.
Ketika China mengalahkan Malaysia di semifinal, dalam tekanan belasan ribu suporter tuan rumah, mereka pun semakin difavoritkan untuk menjadi juara lagi. Secara teknis, mengunggulkan China adalah sesuatu yang gampang untuk dilakukan.
Tapi tidak ada yang tidak mungkin, seperti berulang kali dikatakan manajer tim Piala Thomas Indonesia, Yacob Rusdianto, maupun para pemain Indonesia. Buktinya baru terjadi belum sampai satu hari.
Pada pertandingan final Piala Uber yang berakhir tadi malam, China yang begitu digjaya dan ditakuti semua orang, tumbang di tangan Korea Selatan, yang dalam sejarah bahkan belum pernah memenangi turnamen beregu putri itu. Hebatnya lagi, China tidak diberi kesempatan untuk memainkan semua nomor, karena Korea menghentikan mereka dengan skor 3-1.
"Kenapa kita tidak bisa mengalahkan China? Saya yakin, kita bakal menang 3-1," ujar Doli Anggia Harapan, seorang mahasiswa asal Indonesia yang sedang menuntut ilmu di University Kebangsaan Malaysia kepada detiksport, di perjalanan menuju Putra Stadium hari ini.
"Ini kesempatan besar. Seharusnya kita bisa menang kok, supaya sedikit terangkat nama Indonesia karena sudah cukup lama kita tidak berprestasi tinggi," sambung pemuda 24 tahun asal Medan itu.
Doli dan banyak rekan-rekannya menyatakan siap mendukung habis-habisan Taufik Hidayat dkk. Mereka sudah mengantongi tiket yang dipesan sejak kemarin, serta telah menyiapkan yel-yel dan atribut dukungan terbaik yang bisa diberikan untuk para pemain di lapangan.
Dukungan moral dari suporter tentu saja sebuah faktor besar. Menurut keterangan penyelenggara, tiket final sudah habis terjual. Media-media setempat memperkirakan Putra Stadium akan menjadi milik Indonesia, menjadi lautan 'Merah Putih'.
Menurut keterangan tim, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Ketua Umum PBSI Djoko Santoso dan Duta Besa RI untuk Malaysia Dai Bachtiar, dipastikan menyaksikan langsung perjuangan anak-anak bangsa di stadion, bergabung bersama Doli dan 40 rekannya, serta ribuan pendukung lainnya.
"Saya pasti nonton, Mas. Saya yakin Indonesia bisa juara. Paling tidak, di awal kansnya masih 50-50. Jangan lupa, Indonesia sering beruntung jika bermain di Malaysia," tutur Imam Syafii (33), warga asal Malang yang sudah satu satu tahun bekerja di Kuala Lumpur.
Sejarah mencatat, ini adalah kali ketiga Indonesia tampil di final dari lima kali Piala Thomas digelar di Malaysia. Dari tiga kali itu Indonesia juara dua kali, dan lawan yang mereka kalahkan adalah China. Yang pertama di tahun 1984 -- menang 3-2, dan yang kedua tahun 2000, unggul 3-0.
( a2s / krs )
Dapatkan info harian khusus olahraga Raket.
Ketik REG DS RAKET kirim ke 3845 (khusus pelanggan Telkomsel)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Minggu (16/5/2010) siang ini, mulai pukul 14.00 waktu setempat atau 13.00 WIB, tim Indonesia akan bertarung memperebutkan supremasi tertinggi kejuaraan dunia bulutangkis beregu putra, Piala Thomas, di Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.
Sejak kali terakhir menjuarainya di tahun 2002, baru kali ini lagi Indonesia menembus babak final. Di tiga edisi yang terakhir mereka selalu terhenti di babak semifinal, termasuk dua tahun lalu saat turnamen dihajat di Jakarta.
Lawan yang akan dihadapi adalah raksasa bernama China, yang dalam beberapa tahun terakhir begitu dominan di cabang ini. Mereka adalah juara bertahan tiga kali berturut-turut, para pemainnya menempati posisi atas di daftar peringkat BWF, putra maupun putri, singel maupun ganda.
Ketika China mengalahkan Malaysia di semifinal, dalam tekanan belasan ribu suporter tuan rumah, mereka pun semakin difavoritkan untuk menjadi juara lagi. Secara teknis, mengunggulkan China adalah sesuatu yang gampang untuk dilakukan.
Tapi tidak ada yang tidak mungkin, seperti berulang kali dikatakan manajer tim Piala Thomas Indonesia, Yacob Rusdianto, maupun para pemain Indonesia. Buktinya baru terjadi belum sampai satu hari.
Pada pertandingan final Piala Uber yang berakhir tadi malam, China yang begitu digjaya dan ditakuti semua orang, tumbang di tangan Korea Selatan, yang dalam sejarah bahkan belum pernah memenangi turnamen beregu putri itu. Hebatnya lagi, China tidak diberi kesempatan untuk memainkan semua nomor, karena Korea menghentikan mereka dengan skor 3-1.
"Kenapa kita tidak bisa mengalahkan China? Saya yakin, kita bakal menang 3-1," ujar Doli Anggia Harapan, seorang mahasiswa asal Indonesia yang sedang menuntut ilmu di University Kebangsaan Malaysia kepada detiksport, di perjalanan menuju Putra Stadium hari ini.
"Ini kesempatan besar. Seharusnya kita bisa menang kok, supaya sedikit terangkat nama Indonesia karena sudah cukup lama kita tidak berprestasi tinggi," sambung pemuda 24 tahun asal Medan itu.
Doli dan banyak rekan-rekannya menyatakan siap mendukung habis-habisan Taufik Hidayat dkk. Mereka sudah mengantongi tiket yang dipesan sejak kemarin, serta telah menyiapkan yel-yel dan atribut dukungan terbaik yang bisa diberikan untuk para pemain di lapangan.
Dukungan moral dari suporter tentu saja sebuah faktor besar. Menurut keterangan penyelenggara, tiket final sudah habis terjual. Media-media setempat memperkirakan Putra Stadium akan menjadi milik Indonesia, menjadi lautan 'Merah Putih'.
Menurut keterangan tim, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Ketua Umum PBSI Djoko Santoso dan Duta Besa RI untuk Malaysia Dai Bachtiar, dipastikan menyaksikan langsung perjuangan anak-anak bangsa di stadion, bergabung bersama Doli dan 40 rekannya, serta ribuan pendukung lainnya.
"Saya pasti nonton, Mas. Saya yakin Indonesia bisa juara. Paling tidak, di awal kansnya masih 50-50. Jangan lupa, Indonesia sering beruntung jika bermain di Malaysia," tutur Imam Syafii (33), warga asal Malang yang sudah satu satu tahun bekerja di Kuala Lumpur.
Sejarah mencatat, ini adalah kali ketiga Indonesia tampil di final dari lima kali Piala Thomas digelar di Malaysia. Dari tiga kali itu Indonesia juara dua kali, dan lawan yang mereka kalahkan adalah China. Yang pertama di tahun 1984 -- menang 3-2, dan yang kedua tahun 2000, unggul 3-0.
( a2s / krs )
Dapatkan info harian khusus olahraga Raket.
Ketik REG DS RAKET kirim ke 3845 (khusus pelanggan Telkomsel)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
0 Komentar Untuk "Ayo, Dukung 'Merah Putih'"
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon